Selasa, 31 Mei 2011

Raja-Raja Bone

MANURUNGNGE RIMATAJANG MATASILOMPOE (1330 - 1365)
LA UMMASA PETTA PANRE BESSIE (1365 - 1368)
LA SALIU KERANG PELUA (1368 - 1470)
WE BENRIGAU MALLAJANGNGE RI CINA (1470 - 1510)
LA TENRI SUKKI MAPPAJUNGE (1510 - 1535)
LA ULIO BOTOE MATINROE RI ITTERUNG (1535 - 1560)
LA TENRI RAWE BONGKANGE MATINROE RI GUCINNA (1560 - 1564)
LA ICCA MATINROE RI ADDENENNA (1564 - 1565)
LA PATTAWE MATINROE RI BETTUNG (1565 - 1602)
LA TENRI TUPPU MATINROE RI SIDENRENG (1602 - 1611)
LA TENRI RUWA SULTAN ADAM MATINROE RI BANTAENG (1611 - 1616)
LA TENRI PALE MATINROE RI RI TALLO (1616 - 1631)
LA MADDAREMMENG MATINROE RI BUKAKA (1631 - 1644)
LA TENRI WAJI ARUNG AWANG MATINROE RI SIANG ( PANGKEP) (1644 - 1645)
LA TENRI TATTA DAENG SERANG MALAMPEE GEMMENA ARUNG PALAKKA (1645 - 1696)
LA PATAU MATANNA TIKKA MATINROE RI NAGAULENG (1696 - 1714)
BATARI TOJA SULTAN SAINAB SAKIYATUDDING (1714 - 1715)
LA PADASSAJATI TO APPAWARE SULTAN SULAEMAN PETTA RI JALLOE (1715 - 1718)
LA PAREPPA TO SAPPEWALI SULTAN ISMAIL MATINROE RI SOMBA OPU (1718 - 1721)
LA PANAONGI TO PAWAWOI ARUNG MAMPU KARAENG BISEI (1721 - 1724)
BATARI TOJA DATU TALAGA ARUNG TIMURUNG (1724 - 1749)
LA TEMMASSONGE TO APPAWALI SULTAN ABDUL RAZAK MATINROE RI MALIMONGENG (1749 - 1775)
LA TENRI TAPPU SULTAN ACHMAD SALEH MATINROE RI ROMPEGADING (1775 - 1812)
TO APPATUNRU SULTAN ISMAIL MUHTAJUDDIN MATINROE RI LALENG BATA (1812 - 1823)
I MANI RATU ARUNG DATA SULTAN RAJITUDDIN MATINROE RI KESSI (1823 - 1835)
LA MAPPASELING SULTAN ADAM NAJAMUDDIN MATINROE RI SALASSANA (1835 - 1845)
LA PARENRENGI SULTAN AKHMAD MUHIDDIN ARUNG PUGI MATINROE RI AJANG BENTENG (1845 - 1857)
WE TENRI WARU SULTANAH UMMULHUDA PANCAITANAH, BESSE KAJUARA PELAINGI PASEMPE (1857 - 1860)
ACHMAD SINGKERUKKA SULTAN ACHMAD IDRIS MATINROE RI PACCING (1860 - 1871)
FATIMA BANRI DATU CITTA MATINROE RI BOLAMPARENA (1871 - 1895)
LAWAWOWOI KARAENG SIGERI MATINROE RI BANDUNG (1895 - 1905)
LAMAPPANYUKKI SULTAN IBRAHIM MATINROE RI GOWA (1931 - 1946)

Minggu, 29 Mei 2011

makalah perkembangan ekonomi

Tugas : Individu
Makalah : Pengantar Ekonomi Wilayah dan Kota

BAYU ALFIAN
60800110019

TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Perkembangan Ekonomi di Kabupaten Bone”.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
1. Bapak pembimbing mata kuliah pengantar Ekonomi Wilayah dan Kota
2. Rekan-rekan semua di jurusan Teknik PWK UIN Alauddin
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin
Sungguminasa 25 April 2011

Penulis

DAFTAR ISI
Sampul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
BAB II PEMBAHASAN 6
BAB III PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap daerah di Indonesia sudah lama menjadikan perkembangan ekonomi sebagai target ekonomi. Perkembangan ekonomi selalu menjadi factor yang paling penting dalam keberhasilan perekonomian suatu daerah untuk jangka panjang. Perkembangan ekonomi sangat dibutuhkan dan dianggap sebagai sumber peningkatan standard hidup (standard of living) penduduk yang jumlahnya terus meningkat.
Istilah perkembangan ekonomi sering dicampurbaurkan dengan pertumbuhan ekonomi, dan pemakaiannnya selalu berganti-ganti, sehingga kelihatan pengertian antara keduanya dianggap sama. Akan tetapi beberapa ahli ekonomi, seperti Schumpeter (1911) dan Ursula Hicks (1957) telah menarik perbedaan yang lazim antara istilah perkembangan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi (jhingan, 1993). Menurut kedua pakar tersebut perkembangan ekonomi mengacu kepada masalah-masalah Negara terbelakang, sedangkan pertumbuhan ekonomi mengacu kepada masalah-masalah Negara maju. Demikian juga menurut Maddison (1970), ia mengatakan bahwa di Negara-negara maju kenaikan dalam tingkat pendapatan biasanya disebut pertumbuhan ekonomi, sedang di Negara miskin ia disebut perkembangan ekonomi. Namun ada juga pakar ekonomi lainnya yang beranggapan bahwa antara pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan ekonomi merupakan sinonim, misalnya pendapat dari Arthur Lewis (1954), serta Meir dan Baldwin (1973)
Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat perkembangan pendapatan nasional. Para ekonom dan politisi dari semua daerah, baik daerah-daerah maju maupun terbelakang, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan perkembangan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun, masing-masing daerah selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat perkembangan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua daerah di Indonesia dewasa ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di daerah-daerah sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat perkembangan output dan pendapatan nasional.
Mengingat konsep perkembangan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian perkembangan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber perkembangan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
B. Rumusan Masalah
1. Masalah perkembangan ekonomi yang dihadapi kabupaten Bone
2. Perkembangan Ekonomi Kabupaten Bone
3. Sektor Ekonomi Kabuparten Bone

BAB II
PEMBAHASAN
1. Masalah Perkembangan Ekonomi yang di Hadapi Kabupaten Bone
Permasalahan ekonomi saat ini adalah masih terbatasnya akselerasi sektor riil dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan fasilitasi, mediasi, dan regulasi bisnis yang dapat memberdayakan ekonomi masyarakat serta membuka akses bagi peningkatan dan pemupukan modal utamanya ditingkat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), guna memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi dan menopang pertumbuhan pasar domistik, pengembangan bisnis dan sektor riil yang berkelanjutan yang pada akhirnya mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru dan tentunya bermuara pada peningkatan kualitas hidup atau kesejahteraan masyarakat.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya-upaya strategi diantaranya melakukan penciptaan bisnis melalui proses fasilitas, mediasi dan regulasi pembinaan kepada pelaku usaha produktif di suatu wilayah ataupun di sektor tertentu yang selama ini berpotensi namun belum dikembangkan secara baik. Proses fasilitasi pembinaan tersebut diberikan seiring dengan penyaluran kredit UMKM produktif, dalam bentuk modal kerja atau investasi. Pembinaan kepada para pelaku usaha produktif tidak dapat terlepas dari fungsi dan peran pemerintah utamanya pemerintah kabupaten dan kota, sehingga diperlukan suatu sinergi melalui suatu kerjasama dan koordinasi dalam pengembangan sector riil dan pemberdayaan UMKM.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah Sulsel memandang perlu mendorong percepatan sektor riil di Sulawesi Selatan melalui pelaksanaan ekspo perbankan. Kegiatan ekspo bank telah dicanangkan oleh Bapak Wakil Presiden RI pada tanggal 9 Agustus 2008 di Kabupaten Barru, dan dilanjutkan pelaksanaannya diseluruh kabupaten/kota termasuk di Kabupaten Bone.

2. Perkembangan Ekonomi Kabupaten Bone
Nilai PDRB tahun 2008 atas dasar harga berlaku adalah Rp. 5.348.744,99 juta jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp. 4,423,743,58 juta, terjadi peningkatan sebesar 17,29%.
Rata- rata perkembangan ekonomi Kabupaten Bone tahun (2005-2008) 14,43%/tahun. Nilai PDRB tahun 2008 atas dasar harga berlaku adalah Rp. 5.348.744,99 Juta jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp. 4.423.743,58 Juta terjadi peningkatan sebesar 17,29%. Perkembangan perekonomian dipengaruhi oleh kenaikan harga secara umun dengan kata lain dampak inflasi mempengaruhi perkembangan ekonomi namun pengaruhnya di Kabupaten Bone tidak begitu besar dan tidak mengganggu laju perekonomian secara umum.
Perkembangan Ekonomi mengalami peningkatan setiap tahunnya, perkembangan yang cukup signifikan dari tahun 2005 hingga tahun 2008 yaitu 11,72% pada tahun 2005, 16,02% pada tahun 2006, 12,72% pada tahun 2007 dan 17,29% pada tahun 2008.
Kondisi perekonomian Kabupaten Bone terlihat dari gambaran PDRB (Harga Konstan) Tahun 2005 sebesar Rp. 2.305.158.940.000,- menjadi Rp. 2.442.413.220.000,- pada Tahun 2006 atau terjadi pertumbuhan sebesar 5,95%. Walaupun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bone agak lamban dibanding Propinsi Sulawesi Selatan yakni 6,72%, akan tetapi pertumbuhan tersebut memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan perkapita selama kurun waktu yang sama, yaitu dari Rp. 4.792.832,- pada tahun 2005 menjadi Rp. 5.541.502,2.- pada tahun 2006
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bone tersebut, disamping memberikan implikasi positif terhadap pembukaan lapangan kerja, juga masih menyisahkan pengangguran. Dalam Tahun 2004, jumlah angkatan kerja sebanyak 258.926 orang dan yang mampu diserap berjumlah 249.121 orang. Demikian halnya pada Tahun 2005, angkatan kerja tersedia sejumlah 291.633 orang yang terserap sekitar 274.758 orang, sehingga pada tahun yang sama masih terdapat pengangguran sekitar 16.875 orang
Kondisi perekonomian Kabupaten Bone terlihat dari gambaran PDRB (Harga Konstan) Tahun 2005 sebesar Rp. 2.305.158.940.000,- menjadi Rp. 2.442.413.220.000,- pada Tahun 2006 atau terjadi pertumbuhan sebesar 5,95%. Walaupun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bone agak lamban dibanding Propinsi Sulawesi Selatan yakni 6,72%, akan tetapi pertumbuhan tersebut memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan perkapita selama kurun waktu yang sama, yaitu dari Rp. 4.792.832,- pada tahun 2005 menjadi Rp. 5.541.502,2.- pada tahun 2006
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bone tersebut, disamping memberikan implikasi positif terhadap pembukaan lapangan kerja, juga masih menyisahkan pengangguran. Dalam Tahun 2004, jumlah angkatan kerja sebanyak 258.926 orang dan yang mampu diserap berjumlah 249.121 orang. Demikian halnya pada Tahun 2005, angkatan kerja tersedia sejumlah 291.633 orang yang terserap sekitar 274.758 orang, sehingga pada tahun yang sama masih terdapat pengangguran sekitar 16.875 orang.
3. Sektor Ekonomi Kabupaten Bone
a. Pertanian
Bila dilihat dari kontribusinya terhadap PDRB, bidang pertanian menyumbang sebesar 56,17 % , hingga saat ini pertanian memang masih paling besar andilnya terhadap pendapatan daerah.
Data lima tahun terakhir menunjukkan bahwa luas panen tanaman pangan dan hortikultura tetap didominasi oleh padi, pada tahun 2007 seluas 117.787 ha dengan produksi sebesar 697.299 Ton, sedangkan yang lainnya antara lain jagung 38.872 ha dengan produksi sebesar 149.657 ton, kedelai 4.484 ha dengan produksi mencapai 8.026 ton , ubi kayu 663 ha produksinya 7.704 ton,ubi jalar 321 ha dengan produksi 2.716 ton, kacang tanah 12.846 ha dengan produksi 24.022 ton.
Produktivitas perkomoditasnya masih belum mencapai hasil yang optimal, oleh sebab itu,masih perlu didukung adanya pembinaan dan penyuluhan di tingkat petani serta usaha perkuatan kelembagaan dalam menghasilkan benih bermutu, institusi pengendali hama/penyakit, dukungan alat mesin pertanian dan distribusi pupuk memadai.
b. Peternakan
Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian, yang peranannya dalam penyediaan pangan khususnya protein hewani terus ditingkatkan untuk mewujudkan swasembada ternak dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dalam kurun waktu 2002 -2005 populasi ternak mengalami peningkatan yang cukup besar terutama Sapi Bali, kemudian kambing, kuda dan kerbau. Sedangkan yang mengalami penurunan populasi adalah ayam terutama ayam ras petelur. Hal ini disebabkan karena menurunnya minat masyarakat untuk beternak ayam karena wabah flu burung.
Untuk mendukung kesehatan produk peternakan terutama agar kesehatan masyarakat menjadi semakin baik sehingga penyediaan produk aman, sehat, utuh dan halal maka didukung adanya fasilitas lokasi pemotongan berupa Rumah Potong Hewan (RPH), pembinaan terhadap peternak, pemberian vaksin ternak dan unggas.
c. Kehutanan dan Perkebunan
Jenis tanaman perkebunan di Kabupaten Bone antara lain : kelapa seluas 14.760 ha dengan produksi 11.675 ton, coklat seluas 37.178 ha dengan produksi 12.870 ton, cengkeh 3.106 ha dengan produksi 2.087 ton, jambu mente 6.242 ha dengan produksi 2.863, kopi 934 ha dengan produksi 247 to, tembakau 941 ha dengan produksi 863 ton.
Secara kuantitas produksi perkebunan memang telah mengalami peningkatan tapi belum mencapai hasil yang optimal, demikian pula halnya dengan kualitas produksi masih perlu terus ditingkatkan agar dapat mencapai standar kualitas ekspor.
Sejalan pelaksanaan otonomi daerah dengan azas desentralisasi, paradigma pembangunan kehutanan di Kabupaten Bone adalah domestic resources based (community and resource based development), yaitu (1) menetapkan sumber daya hutan dalam tiga sisi manfaat yang seimbang yakni ekonomi, ekologi dan sosial; dan (2) memfasilitasi dan mendorong terciptanya pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan memberi peluang yang luas kepada lembaga usaha masyarakat kecil dan menengah yang berbasis hutan dalam menuju pengelolaan hutan yang lestari, demokratis dan berkeadilan. Pembangunan usaha perkebunan rakyat dilakukan dengan cara memfasilitasi dan mendorong berkembangnya agribisnis perkebunan yang berdayasaing melalui pemberdayaan masyarakat.
d. Perikanan dan kelautan
Sumber daya perikanan di Kabupaten Bone cukup besar karena wilayah pesisir yang membentang dari utara ke selatan sepanjang 127 km, sangat potensial untuk pengembangan tambak dan rumput laut. Potensi luas areal pemeliharaan 17.214 ha dan 11.001 ha diantaranya telah dikelola yaitu tambak seluas 10.790 ha dan kolam 211 ha. Komoditi ekspor perikanan yang menjadi unggulan adalah kepiting dan udang, namun beberapa tahun terakhir mengalami penurunan produksi yang cukup signifikan hingga mencapai 42 %, penyebab menurunnya produksi yaitu pemanfaatan sumber daya ikan tidak rasional, penerapan teknik produksi belum maksimal, kegiatan produksi dilakukan dalam skala kecil dan sifatnya perorangan, selain itu pembinaan dari petugas kurang. Produksi perikanan laut mengalami peningkatan rata- rata sebesar 16,8 %, jenis komoditi seperti rumput laut, ikan tuna, ikan kerapu, lobster, kepiting rajungan, merupakan komoditi ekspor yang sangat menjanjikan karena pangsa pasarnya masih cukup bagus.
e. Pariwisata
Keindahan alam dan kekayaan budaya Kabupaten Bone merupakan potensi pariwisata yang pengembangannya diarahkan pada upaya menyiapkan Kab.Bone sebagai daerah tujuan wisata. Salah satu Objek wisata yang telah dikembangkan yaitu Tanjung Palette, dengan adanya objek wisata tersebut diharapkan arus kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bone mengalami pertumbuhan yang cukup bagus dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung.
Langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi yang ada terus dilakukan melalui pembinaan usaha jasa pariwisata, peningkatan SDM pelaku pariwisata dan promosi pariwisata dengan harapan Kabupaten Bone akan lebih siap sebagai daerah tujuan wisata.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah perkembangan ekonomi sering dicampurbaurkan dengan pertumbuhan ekonomi, dan pemakaiannnya selalu berganti-ganti, sehingga kelihatan pengertian antara keduanya dianggap sama. Akan tetapi beberapa ahli ekonomi, seperti Schumpeter (1911) dan Ursula Hicks (1957) telah menarik perbedaan yang lazim antara istilah perkembangan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi (jhingan, 1993). Menurut kedua pakar tersebut perkembangan ekonomi mengacu kepada masalah-masalah Negara terbelakang, sedangkan pertumbuhan ekonomi mengacu kepada masalah-masalah Negara maju. Demikian juga menurut Maddison (1970), ia mengatakan bahwa di Negara-negara maju kenaikan dalam tingkat pendapatan biasanya disebut pertumbuhan ekonomi, sedang di Negara miskin ia disebut perkembangan ekonomi. Namun ada juga pakar ekonomi lainnya yang beranggapan bahwa antara pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan ekonomi merupakan sinonim, misalnya pendapat dari Arthur Lewis (1954), serta Meir dan Baldwin (1973)
B. Saran
Saya selaku penulis menyarankan bahwa setelah membaca makalah ini diharapkan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami masalah perkembangan ekonomi yang dihadapi kabupaten Bone.

Jumat, 27 Mei 2011

fakultas ku

jawaban parampaa 2

permainan cukup sulit maka aku kasih kode
level 100: Klik mulai
level 101: tahan kiri biar gk game over
level 102: k;ik "this level"
level 104: kasih jawaban yang salah klik :Di , Li , Di , ?
level 105: klik ''P''.
level 106: temukan saklar jangan gedein volume
level 107: klik "I" pada tulisan Indonesia.
level 108: ketik"4"
level 109: Pillih "M"
level 110: klik "V " pada tulisan Level
level 111: tulis " Zippo"
level 112: klik "J" pada tulisan POJOK
level 113: bahasa inggrisnya belut. cari di layar (drag E di LEVEL trz taruh di daerah item)
level 114: klik "A" dan "F#"
level 115: waktu sejak kecil kamu bermain hompimpa kan...
level 116: bhs inggrisnya orang jalan, cari di logo. (logo Sony Erricson "Walkman ") level 117: gambar semuanya benar ada yang beda ( bulat terbalik )
level 118: ketik"ye=5x"
level 119: hitung sendiri ada berapa burungmu ?
level 120: acak ajah, hehe.. klo gag slah yang ZB-YB-BB-GB level 121: pillih "kedua"
level 122: pillih" ????"
level 123: klik tunguk si wayang
level 124: nah matematika yang benar klik aja yang tulisan merah " 5+5+5=550 "====>" 545+5=550 "
level 125: klik "kaki ayam" dan" klik level 126"
level 126: klik "bulan"
level 127: sulit ya... aku tau klik aja *monosodium gultomat *
level 128: mana yang palsu (buktinya mata yang tidak berkedip)
level 129: tulisan 'asooooiiiyyyyy'maksudkuparampaa.net/rorrim.swf
level 130: klik AB seperti gambar(level 114)
level 131: perhatikan "INI" jangan berkedip, lalu memilih warma
level 132: pillih " DANAU"
level 133: klik "HUMAN"
level 134: Pillih"prancis"
level 135: tekan "Y" di keyboard kamu
level 136: tulis"namtab"
level 137: tekan ''enter 15x"
level 138: jawaban seperti ini
level 139 : tekan "spasi 10x"
level 140 : tulis "888-423-4200"
level 141 : tulis"pecasndahe"
level 142 : pillih "12"
level 143 : klik"hijau-kuning-merah-biru-kuning-ungu"
level 144 : nah mudahkan 'jangan betul yang penting agak salah saja...
level 145 : tulis " 145" truz ":'(" lalu "i still love you baby"
level 146 : tekan "\ dan / " di keyboard kamu
level 147 : tombol "TAB"
kalau dijelaskan, setelah Di english kan. "rocket baby doll" trnyata, nama Band MUSE sebelum MOUSE terbentuk. lalu, "Citizen erased" salah satu lagunya. liriknya "Teach us......" lanjutannya "to cheat". kita dilarang untuk curang dengan menekan ( ctrl dan TAB ). diantara 2 itu lah, ternyata jawabanya adalah KLIK TAB
level 148 : tulis "password" klik go 3x
level 149 : nah palunya tinggal di sulawesi tapi mirip palu..
level 150 : jawabannya klik saja klo gk taw ,nih aku kasih gambar
level 151 :klik bola yang melalui tinggi nomor satu
level 152 : ada tertulis indo " ada yang keliru . ====> ada yang keliru ?" nah ambil yang di bagian atas 2
level 153 : klik VENUS
level 154 : Pillih" 5 MB"
level 155 : pillih"tembok raksasa cina"
level 156 : kalo tau ... pillih aja
level 157 : jawaban "524287"
level 158 : jawaban "AYE-AYE"
level 159 : tulis " yoi, tentu saja"
level 160 : tulis"160 " lalu ''falsification''
level 161 : ikutin klik kiri supaya gk kena game over
level 162 : beda nih klik "="
level 163 : ikutin aja
level 164 : ketik"40"
level 165 : ketik" kanan , bawah, kiri "
level 166 : hmmm ada yang gk beres coba tekan "spasi , enter , enter , spasi"
level 167 : ketik "13"
level 168 : Pillih "saturnus
level 169 : klik "169 " pada tulisan level 169
level 170 : ketik "parampaa", berhasil lolos , tapi berkurang 1 hati...
level 171 : di drag aja lalu ada Ova parampaa klik aja
level 172 : dragnya merah sampai penuh/full
level 173 : Klik "hati"
level 174 : ketik" YESS!!" klo mundur dapat kelihatan (parampaa say : YESS!! )
level 175 : ada yang aneh klik aja
1) PASAL 24 yang no 3 a.
2) tetapi di no.4.
3) di maksud 3b
level 176 : klik mata 15x
level 177 :
#000000= HITAM #FFFF00=KUNING #009900=HIJAU
#FF6600=ORANGE #FFFFFF= PUTIH #660066=UNGU
#0000FF=BIRU #FF0000=MERAH
MERAH BIRU KUNING MERAH HIJAU
level 178 : klik "+" tekan shift "= "beberapa kali
level 179 : pillih " jasminum sambac "
level 180 : ketik "Sheffield"
level 181 : pillih "6" ,
level 182 :waduh ada error tanpa lihat mouse ,gampang nik klik kanan dan ikuti perintah
level 183 : pillih " telor"
level 184 : ketik "Melayang"
level 185 : klik "tikus "pada tulisan (miki tikus)
level 186 : tulis" Mike"
level 187 : klik "selandia baru" cari di buku ATLAS
level 188 : Klik" title"pada titik
level 189 :a, e, i, o, u, h, k, l, m, n, p, w, and ` itu adalah huruf hawai
level 190 :klik "level 190"
level 191 :pillih "7"
level 192 : ketik #FF00F atau ff00f
level 193 :Tulis"BANDIT'
level 194 : ke arah kanan atau kiri biar santai , lalu masuk ke arah hijau
level 195 : ingat topi ultah "ucrut' lalu klik kado ada OVa nya...
level 196 : tulis "aisenodni" karena di balik cermin " indonesia
level 197 : kasih tau gampang ketik harus huruf besar "VWXYZ"
level 198 : klik semua kepala
level 199 : tulis" ucrut"
level 200 :tulis " Leucopsar rothschildi "
level 201 : tekan 8 beberapa kali
level 202 : tulis " helmezet "
level 203 :
PASSWORD
Level 123 : arjuna
Level 130 : flyingmen
Level 140 : tumpattu
Level 151 : tumatu
Level 161 : 161161
Level 171 : 117711
Level 179 : 179179
Level 187 : 118877
Share : 132 19
[UPDATE]
Level 123 : arjuna
Level 130 : flyingmen
Level 140 : tumpattu
Level 151 : tumatu
Level 161 : 161161
Level 171 : 117711
Level 179 : 179179
Level 187 :118877

makalah sanitasi


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah manusia bersentuh langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Dalam penerapannya dimasyarakat, sanitasi meliputi penyediaan air, pengolaan limbah, pengolaan sampah, control vector, pencegahan dan pengontrolan pencemaran tanah, sanitasi makanan, serta pencemaran udara.
Kesehatan lingkungan di Indonesia masih memprihatinkan.  Belum optimalnya sanitasi di Indonesia ini ditandai dengan masih tingginya angka kejadian penyakit infeksi dan penyakit menular di masyarakat. Pada saat negara lain pola penyakit sudah bergeser menjadi penyakit degeneratif, Indonesia masih direpotkan oleh kasus demam berdarah,  Diare, Kusta, serta Hepatitis A yang seakan tidak ada habisnya.
Kondisi sanitasi di Indonesia memang tertinggal cukup jauh dari Negara-negara tetangga.  Dengan Vietnam saja Indonesia hampir disalip, apalagi dibandingkan dengan Malaysia atau Singapura yang memiliki komitmen tinggi terhadap kesehatan lingkungan di negaranya.  Jakarta hanya menduduki posisi nomor 2 dari bawah setelah Laos dalam pencapaian cakupan sanitasinya.
Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dari paradigma pembangunan kesehatan lingkungan lima tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek pencegahan dari aspek pengobatan.  Dengan adanya upaya pencegahan yang baik, angka kejadian penyakit yang terkait dengan kondisi lingkungan dapat di cegah.  Selain itu anggaran yang diperlukan untuk preventif juga relative lebih terjangkau daripada melakukan upaya pengobatan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pengertian, sumber, bentuk dari sampah!
2.      Jelaskan pengertian dan permasalahan drainase perkotaan!
3.      Kemukakan secara terperinci tentang limbah!
4.      Jelakan akibat dari penyalahgunaan dan pencemaran air!

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
*      Berdasarkan Sumbernya
*     Sampah alam
*     Sampah manusia
*     Sampah konsumsi
*     Sampah nuklir
*      Berdasarkan Bentuknya
*      Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.


Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
1.      Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2.      Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
§       Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
§       Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
*      Sampah Cair
·         Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
·         Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
*      Sampah Alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
*      Sampah Manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
*      Pengolahannya
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari
pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolahan sampah
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
B.     Drainase Perkotaan
Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir.
 Permasalahan Drainase :
N  Peningkatan Debit
Manajemen sampah yang kurang baik memberi kontribusi percepatan pendangkalan/penyempitan saluran dan sungai. Kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi berkurang, sehingga tidak mampu menampung debit yang terjadi, air meluap dan terjadilah genangan.
N  Peningkatan Jumlah Penduduk
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat, akibat dari pertumbuhan maupun urbanisasi. Peningkayan jumlah penduduk selalu diikuti oleh penambahn infrastruktur perkotaan, disamping itu peningkatn penduduk juga selalu diikuti oleh peningkatan limbah, baik limbah cair maupun pada sampah.

N  Amblesan Tanah
Disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan, mengakibatkan beberapa bagian kota berada dibawah muka air laut pasang.
N  Penyempitan dan Pendangkalan Saluran
N  Reklamasi
C.    Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah
Pengolahan Limbah
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1.      pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2.      pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban misalnya.
1.      Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air kakus.
2.      Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang cukup dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.
3.      Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Dibeberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.
4.      Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.
5.      Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.
Karakteristik Limbah
1.      Berukuran mikro
2.      Dinamis
3.      Berdampak luas (penyebarannya)
4.      Berdampak jangka panjang (antar generasi)


Limbah Industri
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian :
1.      Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.
2.      Limbah padat
Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang “bersih” disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer. Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti: pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga,jasa, dan lain-lain dan sumber bergerak (mobile source) seperti: truk,bus, pesawat terbang, dan kereta api.
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Macam Limbah Beracun
J  Limbah Mudah Meledak
adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
J  Limbah Mudah Terbakar
adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
J  Limbah Reaktif
adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
J  Limbah Beracun
limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
J  Limbah Penyebab Infeksi
adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
J  Limbah Yang Bersifat Korosif
adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
 
D.    Penyalahgunaan dan Pencemaran Air
Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan penyalahgunaan sumber air seperti:
  1. Pertanian. Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada lahan yang diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat berakibat terjadinya kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat menyebabkan hilangnya produktivitas air dan tanah
  2. Industri. Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin membawa dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama, penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya air nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua, pembuangan limbah industri yang tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi air permukaan atau air bawah tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan industri sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut, atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.
  3. Eksploitasi sumber-sumber air secara masal oleh rumah tangga.
* Di negara berkembang: Di beberapa tempat di negara bagian Tamil Nadu di India bagian selatan yang tidak memiliki hukum yang mengatur pemasangan penyedotan sumur pipa atau yang membatasi penyedotan air tanah, permukaan air tanah anjlok 24 hingga 30 meter selama tahun 1970-an sebagai akibat dari tak terkendalikannya pemompaan atau pengairan. Pada sebuah konferensi air di tahun 2006 wakil dari suatu negara yang kering melaporkan bahwa 240.000 sumur pribadi yang dibor tanpa mengindahkan kapasitas jaringan sumber air mengakibatkan kekeringan dan peningkatan kadar garam.
* Di negara maju seperti Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di AS tergantung hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir tak pernah menerima pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung dari tahun 2006, sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta hektar menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot. Jaringan sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang di bawah sejumlah negara bagian. Sumber-sumber air juga mengalami kemerosotan mutu, di samping pencemaran dari limbah industri dan limbah perkotaan yang tidak diolah, seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian. Misalnya, di bagian barat AS, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian tinggi kadar garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di Meksiko sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa membangun suatu proyek besar untuk memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu sungainya. Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber dimana rumah tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya karena langkanya air, dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama tidak tuntas dan tidak sehat. Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap juga sering berbahaya terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah mereka lepas tanpa proses pengolahan.
Ketiadaan air bersih mengakibatkan:
1.      Penyakit diare. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi anak-anak dibawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta anak-anak balita mengalami diare setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang budaya hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu 100 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih